Kembali ke Korea dari Amerika dengan pesawat yang sama, secara tidak sengaja koper Go Eun-sung (Han Hyo-joo) dan Sun Woo-hwan (Lee Seung-gi) yang bentuk dan warnanya sama persis tertukar. Begitu tiba, kehadiran Eun-sung membuat seorang gadis bernama Yoo Seung-mi (Moon Chae-won) terkejut.
Kemunculan Seung-mi sendiri adalah untuk menjemput Woo-hwan, cucu pemilik perusahaan raksasa milik Jang Sook-ja (Ban Hyo-jung). Diminta sang nenek untuk kembali ke Korea, Woo-hwan membandel dan memutuskan untuk menghabiskan waktu beberapa hari bersenang-senang dengan para sahabatnya.
Eun-sung sendiri dijemput oleh Lee Hyung-jin, seniornya di sekolah yang mengejar gadis itu karena tahu latar belakangnya dari keluarga kaya-raya. Bahkan, Hyung-jin dengan berani meminjamkan mobil, yang sebenarnya adalah milik sang sahabat Park Jun-se (Bae Soo-bin) yang ikut menjemput, yang diaku sebagai miliknya.
Konfrontasi antara Eun-sung dan Woo-hwan dimulai ketika Woo-hwan yang pongah melempar gelas plastik ke tengah jalan dan mengenai kaca mobil yagngdikemudikan Eun-sung. Karena geram, Eun-sung langsung mengejar mobil pemuda itu sambil memintanya untuk berhenti.
Kesalahpahaman terjadi, Woo-hwan mengira gadis itu mengajaknya adu kebut-kebutan. Aksi saling pacu terjadi, yang diiringi wajah pucat penumpang masing-masing mobil. Dalam sebuah kesempatan, Woo-hwan membelokkan mobilnya secara mendadak untuk menghalangi mobil sang rival. Begitu Eun-sung mengerem, Woo-hwan kembali memacu mobilnya dengan senyum kemenangan.
Begitu sampai dirumah, Eun-sung langsung disambut oleh ayahnya Go Pyung-joong (Jun In-taek), ibu tirinya Baek Sung-hee (Kim Mi-sook)...dan adik tirinya Seung-mi. Akhirnya ketahuan kenapa Seung-mi berusaha menghindar dari Eun-sung : ia tidak ingin hubungannya dengan Woo-hwan diketahui oleh sang kakak tiri. Sementara di tempat lain, nenek Sook-ja marah-marah saat tahu cucunya Woo-hwan tidak langsung pulang dan malah bersenang-senang.
Eun-sung yang gembira karena bisa kembali berkumpul dengan keluarganya tidak sadar kalau perusahaan raksasa sang ayah terancam bangkrut. Saat Pyung-joong hendak meminjam uang dari istrinya, secara mengejutkan Sung-hee menolak. Tidak cuma itu, Sung-hee yang terbiasa hidup mewah menyebut bahwa meski dengan cara apapun, termasuk memaksa, Pyung-joong harus mendapat pinjaman uang untuk menyelamatkan perusahaan.
Begitu kembali ke Korea, perhatian Eun-sung langsung tercurah pada Go Eun-woo (Yun Joon-suk), adiknya yang mengidap autisme. Sempat mengikuti dari belakang secara diam-diam, Eun-sung terkejut saat melihat sang adik membelokkan langkahnya ke sebuah tempat les piano. Awalnya, ia mengira Eun-woo bakal disekolahkan ke sekolah musik yang prestisius.
Dalam keadaan mabuk dan sedih karena ajuan pinjamannya ditolak, Pyung-joong berjalan tak tentu arah. Di sebuah gang sepi, mendadak kepalanya dipukul dari belakang. Keesokan harinya saat bangun, ia mendapati semua barang miliknya telah dirampas seseorang. Yang lebih mengejutkan lagi, namanya termasuk dalam daftar korban meledaknya sebuah tempat karaoke.
Di sebuah bar mewah, Woo-hwan diberitahu bahwa kartu kredit miliknya sudah tidak berlaku. Sadar bahwa semua adalah ulah sang nenek, ia menyodorkan segepok uang. Sayang, uang tersebut ternyata masih kurang sehingga ia harus berurusan dengan pemilik bar. Secara kebetulan, Eun-sung, yang baru sadar tasnya tertukar menelepon.
Dengan santai, Woo-hwan meminta Eun-sung untuk membayar biaya yang kurang kalau ingin tasnya dikembalikan. Setelah itu, ia menyuruh gadis itu untuk menyetir mobilnya ke sebuah hotel mewah. Kaget ketika Woo-hwan mendadak menarik kerah bajunya, Eun-sung dengan refleks langsung mengeluarkan jurus bela dirinya...yang sukses membuat pemuda itu KO.
Begitu sadar, Woo-hwan langsung teringat akan kejadian di malam sebelumnya. Jengkel karena terus ditelepon, pemuda itu mengerjai Eun-sung. Saat gadis perkasa itu datang terlambat, Woo-hwan (yang sebenarnya ada didekat sana) meminta Eun-sung menunggu sementara dirinya menyelesaikan suatu urusan : menemui sang ibu Oh Young-ran (Yoo Ji-in) untuk meminta kartu kredit baru.
Meski kuliah di Amerika, sifat Woo-hwan sangat pongah. Saat hendak meminta tambahan kopi, dengan sombong ia mengetukkan sendok kecil ke cangkir sambil menatap pelayan yang datang dengan pandangan merendahkan. Dari belakang tiba-tiba muncul Jun-se, yang langsung menyindir Woo-hwan. Meski kesal, Woo-hwan tidak bisa berbuat banyak melawan pria yang sudah dikenal baik oleh keluarganya tersebut.
Peristiwa meledaknya tempat karaoke menjadi berita utama di televisi, Jung-hee yang kebetulan tengah menyaksikan televisi sangat kaget saat mendengar nama Pyung-joong termasuk sebagai korban. Saat diminta mengidentifikasi, wanita itu langsung berteriak sambil terduduk lemas melihat kondisi jenazah.
Menunggu terlalu lama membuat Eun-sung kesal, ia berulang kali menelepon Woo-hwan namun tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Sambil menunggu, gadis itu memutuskan untuk menelepon Sung-hee. Apa yang didengarnya sangat mengejutkan : ayahnya Pyung-joong telah meninggal dunia.
Tidak lagi memperdulikan hadiah yang telah disiapkan, Eun-sung langsung berlari ke rumah duka dan tidak bisa lagi menahan tangisnya saat melihat foto sang ayah di antara karangan bunga. Yang lebih memukulnya, sang ibu tiri Sung-hee memutuskan untuk langsung mengkremasi jenazah yang kondisinya sulit dikenali lagi.